Wednesday, May 14, 2014

LAPORAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Laporan KKD Angkatan ke-8, AT-8-A, Kelompok 1
Bagian yang  juga perlu diselesaikan dengan baik selain pelaksanaan kegiatan KKD itu sendiri adalah penyiapan laporan. Berbagai macam aktifitas yang digelar selama dua bulan, harus dirangkum menjadi sebuah laporan yang memenuhi standar kampus. Data-data harus benar sesuai dengan kenyataan, sedapat mungkin tak ada yang terlewatkan.

Kampus mensyaratkan ada empat bentuk laporan yang harus dimasukkan, yaitu:

1. Laporan dalam bentuk buku, yang merangkum seluruh aktifitas KKD di dalamnya, narasi kegiatan harian beserta foto, laporan pertanggungjawaban perbidang dan foto, laporan keuangan, kesan, pesan dan saran perbaikan pelaksanaan KKD berikutnya.

2. Rekaman video kegiatan yang disimpan dalam cd/dvd.

3. Kumpulan seluruh foto dalam bentuk file yang disimpan dalam cd/dvd.

4. Album foto yang memuat informasi foto rangkaian kegiatan.

Alhamdulillah, setelah proses penyusunan yang memakan waktu 1,5 pekan, pada Rabu, 14 Mei 2014, seluruh laporan yang diminta kampus, akhirnya bisa kami serahkan. Tertunda selama sepekan karena menunggu ketuntasan pembangunan infrastruktur masjid.

Saat paling menentukan: memutuskan lokasi KKD
Penyerahan laporan ini menandakan tuntasnya kerja kami sebagai tim pelaksana. Namun, kami menyadari bahwa apa yang sudah kami lakukan dalam KKD hanyalah sebuah permulaan dari kerja panjang yang sepatutnya masih terus kami jalankan untuk perbaikan yang lebih nyata bagi masyarakat setempat.

Teriring dengan berakhirnya kegiatan KKD kami, maka dengan rasa syukur kami mengucapkan pujian kepada Allah ta'ala yang hanya dengan izin-Nya-lah kami dapat melakukan segala sesuatunya dengan tanpa ganjalan yang begitu berarti.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ustadz pembimbing kami, Ustadz Ali Junnifar, yang telah begitu sabar mengikuti diskusi-diskusi kami di grup di dunia maya. Kami sadari bahwa tingkat komunikasi kami di grup sangatlah tinggi, sehingga boleh jadi turut mengganggu kenyamanan Ustadz dalam menjalankan aktifitas lainnya. Terima kasih atas semua arahan, saran dan solusi atas berbagai kendala yang kami hadapi di lapangan. Terima kasih atas tadzkirah yang diberikan saat kami hampir keliru melangkah atau mengambil keputusan.

Nesia, Retno, Amalia, Nanin, Jumlia, Bu Rohani,
Pak Rohadi, Ustadz Ali, Dian, Selena, Jumlia,
Mira, Ernawati
Terima kasih kepada segenap pengurus DKM Al-Ikhlas, khususnya Bapak Rohadi Rohimahullah dan Ibu Rohani, yang tanpa bantuan keduanya tentulah KKD kami akan mengalami banyak sekali kendala dan kesulitan. Semoga kebersamaan tim pelaksana dan DKM Al-Ikhlas dapat terus berlanjut di masa yang akan datang.

Terima kasih juga kami ucapkan pada segenap ibu-ibu majelis taklim Masjid Al-Ikhlas, yang selalu aktif dan antusias menghadiri setiap kegiatan KKD, bahkan menyiapkan makan siang dengan hidangan yang sungguh nikmat pada hari penutupan.

Juga pada seluruh remaja Masjid Al-Ikhlas dan At-Taubah, serta anak-anak yang senantiasa ceria bermain, menggambar, mengikuti lomba dan tetap menjaga segala sesuatunya berjalan dengan tenang dan menyenangkan. 

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar kami, suami dan anak-anak kami khususnya. Yang tentunya dalam kesibukan melaksanakan kegiatan KKD ini, banyak tugas kami sebagai istri maupun ibu yang untuk sementara kami "nomor dua"-kan dahulu. Terima kasih atas pengertian kalian, bahkan segala dukungan yang diberikan kepada kami di tengah-tengah ketakbisaan kami untuk tetap mensinkronkan dengan baik pelaksanaan tugas KKD dan tugas sebagai istri dan ibu. 

Terima kasih kepada LAZNAZ Amanah Takaful, yang telah membantu kami dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Gratis pada hari ke-7. Semoga bapak-bapak dan ibu-ibu dari Takaful masih berkenan untuk membantu pelaksanaan KKD kampus kami berikutnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang secara langsung telah terlibat dalam pelaksanaan KKD ini. Bapak Donny Suwarlan, pengemudi si hitam "NOA" yang kadang kami repotkan dengan pembelian air minum dadakan, mengangkut aneka macam perlengkapan KKD, mengantar ke berbagai tempat untuk keperluan KKD, termasuk membantu menjemput narasumber dalam taklim umum di hari ke-6.

Terima kasih kepada pamanda kami, Zaid Bawahab, yang telah memudahkan urusan kami dalam mengadakan cermin tikungan untuk dipasang di wilayah masjid.

Terima kasih kepada Andi Muhyiddin yang telah meliput dan membuat video cerita kegiatan KKD hari ke-7 dengan sangat bagus dan enak ditonton.

Terima kasih kepada ananda Fadel Abdurrahman yang telah membantu pembuatan slideshow foto 5 pertemuan KKD untuk ditayangkan pada hari ke-6.

Terima kasih kepada warga Premier Estate, yang tak bisa kami sebutkan satu persatu, atas sumbangan dananya untuk pembangungan Masjid Al-Ikhlas, termasuk Seksi Sosial Paguyuban Penghuni Premier Estate (P3E).

Terima kasih kepada DKM Masjid An-Ni'mah di Citra Gran atas bantuan dana pembangunan masjid. Juga kepada majelis taklim ibu-ibu Citra Gran, khususnya Ibu Laily, Ibu Tuti, Ibu Fatimah, Ibu Dilla, dan Ibu Dianing yang telah berkenan ikut dalam beberapa kegiatan KKD, dan turut membantu pengadaan Al-Qur'an dan tentu saja dana untuk pelaksanaan kegiatan KKD.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah turut meringankan biaya pelaksanaan ini, termasuk saudara-saudara muslim kami di Kwitang-Jakarta Pusat, di Majelis Taklim Taman Rafflesia - Bekasi Timur, di Puri Gading - Bekasi, dan tempat lain yang tak bisa kami sebutkan satu persatu.

Muamalah pemesanan plang
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua rekan kerja kami, toko-toko yang telah menjadi partner bisnis kami dengan pelayanan yang baik bahkan sangat baik, meskipun mungkin mereka tak membaca blog ini. Kami mendoakan kebaikan, keberkahan dan kesukseskan usaha mereka, sebagaimana mereka telah bermuamalah dengan baik pula saat menjadi rekanan kami.

Terakhir, kami mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya atas segala kekhilafan dan kekurangan kami dalam pelaksanaan KKD ini. Masih banyak hal yang luput dari perhatian kami, masih banyak sikap yang mungkin tak patut yang kami lakukan dalam prosesnya.

Besar harapan kiranya pelaksana KKD berikutnya diberikan kemudahan dan berkah yang lebih besar, sehingga bisa berkarya membangun sebagian kecil dari negeri tercinta ini dengan perbaikan-perbaikan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. ###

PENAMBAHAN SARANA DAN FASILITAS MASJID

Proses Pembangunan
Alhamdulillah, KKD sudah usai pada 30 April 2014. Meski begitu, tim kami insya Allah akan melanjutkan program-program keislaman bersama masyarakat setempat. Untuk itu, dalam pelaksanaan KKD kami telah mengupayakan beberapa hal yang kami yakini akan sangat berguna dalam kelancaran program-program yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang. Entah siapapun pelaksananya, poin pentingnya adalah memperbaiki rumah Allah ta'ala untuk kenyamaanan hamba-hamba-Nya dalam segala aktifitasnya di sana.

Berikut beberapa sarana dan fasilitas yang tim kami tinggalkan sebagai warisan kegiatan KKD:

SARANA: 

1. Bangku-bangku belajar.

Bangku tak cukup, msih ada yang belajar dengan melantai
Sejak awal, memang tidak ada bangku di masjid tersebut. Pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga, kami hanya mengandalkan 6 bangku yang dibawa beberapa anggota tim kami (Dian dan Retno). Setelah pertemuan ketiga yang salah satu isinya adalah tausiyah dari Dian tentang Kedudukan Al-Qur'an, sebagai prolog untuk dilaksanakannya kegiatan Belajar Baca al-Qur'an (BBQ) pada pertemuan selanjutnya, tim pelaksana memutuskan untuk mengusahakan pengadaan bangku belajar secepatnya.

Pada Jumat, 28 Maret, Nesia, selaku PJ Perlengkapan, ke Bogor untuk membeli bangku yang direkomendasikan teman-teman tim pelaksana. Tepatnya di Tajur, tempat yang memproduksi tas lokal yang dikenal sebagai tas tajur. Ada 20 bangku yang dibeli, dengan kualitas yang menurut Dian, sangat bagus.

Meski begitu, pada perkembangannya, ternyata kebutuhan akan bangku dalam kegiatan-kegiatan di masjid, melebihi jumlah yang sudah ada. Pada pelaksanaan TPA di sore hari, khususnya, tampak masih ada anak-anak yang menulis di lantai. Hal ini menjadi agenda dalam program kelanjutan tim kami paska KKD.

Beberapa anggota tim pelaksana, yaitu Retno, Amalia dan Mira, ke Tajur lagi pada Senin, 12 Mei. Namun, ternyata bangku tersebut sudah habis persediaannya. Kami diminta menunggu selama dua bulan, karena pembuatan tidak bisa cepat, terkendala dengan cuaca yang tidak menentu.

2. Perpustakaan.

Perpustakaan, hanya untuk dibaca di masjid.
Meskipun tentang perpustakaan ini sudah disinggung dalam narasi hari ke-7, namun perlu kami tampilkan kembali di sini karena termasuk sarana yang turut melengkapi masjid.

Hanya dalam waktu dua pekan, lemari yang terdiri atas empat tingkat rak itu, sudah penuh. Sementara, sumbangan buku masih bertambah. Ustadz pembimbing, Ustadz Ali, memberikan solusi untuk meletakkan buku-buku yang paling tinggi di belakang, dan yang agak kecil di bagian depannya dengan posisi horizontal, sehingga menjadi dua shaf buku pada satu rak.

Tampak jamaah masjid sudah mulai mempergunakan perpustakaan. Anak-anak, remaja, bapak-bapak, beberapa terlihat sudah mengambil buku. Hanya boleh baca di tempat, untuk menghindari hilangnya buku karena dibawa pulang/keluar dari masjid.

3. Partisi ruang akhwat dan mukenah.

Menggunakan partisi
Sejak semula kami sudah merasa pentingnya mengadakan partisi ruang akhwat ini. Karena setiap kali shalat berjamaah terasa ada yang janggal dengan shalat tanpa pemisah dengan ikhwan. Demikian juga dalam beberapa aktifitas lain, kadang ada hal-hal di mana wanita membutuhkan ruang sekat tertutup.

Hal ini juga sempat dikemukakan oleh Tim Laznaz Amanah dari Takaful, rekan kami dalam sesi Layanan Kesehatan Gratis. Mereka menginginkan ruang pemeriksaan tertutup. Karena itulah, kami mengupayakan percepatan pengadaan partisi ini 4-5 hari sebelum pelayanan kesehatan itu dilangsungkan, yakni pada hari ke-7. Meskipun pada prakteknya kemudian proses pemeriksaan hanya mengambil tempat di teras masjid, pada kelanjutannya tampak jamaah juga merasakan manfaat adanya partisi ini.

Selain itu, juga ada penambahan mukenah dari saudara-saudara muslim di Kwitang, Jakarta Pusat, dan beberapa dari wilayah Bekasi. 

4. Perbaikan plang masjid.

Plang Masjid
Usul paling pertama tentang perbaikan plang masjid ini disuarakan oleh Ustadz Ali. Sebenarnya beberapa dari kami sudah merasakan hal yang sama, namun karena berpikir itu bukan wilayah yang patut kami ubah, kami membiarkannya. Setelah mengkomunikasikan dengan pihak DKM, mereka ternyata menyambut positif rencana perbaikan penampilan plang masjid itu.

Plang baru dipasang sehari sebelum penutupan, yaitu pada Selasa, 29 April.

5. Pemasangan cermin tikungan dan plang cermin. 

Usul untuk memasang cermin tikungan ini juga disuarakan oleh Ustadz Ali. Hal ini agar lebih banyak masyrakat luas yang merasakan warisan KKD, tidak mesti hanya dengan memasuki wilayah masjid saja.

Pemesanan cermin tikungan sempat menimbulkan kebingungan, karena ternyata tak banyak tempat yang menjualnya. Kami mendapatkan informasi ada dijual di Senen, dan dengan meminta bantuan famili salah satu anggota KKD, cermin yang diinginkan bisa didapatkan.

Selanjutnya adalah pemesanan tiangnya. Dipesan di tempat tukang besi, dan diantarkan serta dipasangkan di lokasi.

Cermin Tikungan
Adapun plang cerminnya, dipesan bersamaan dengan pemesanan plang masjid. Meski begitu, setelah sama-sama dilihat hasilnya pada hari penutupan, terasa ada yang kurang pas. Yakni, tulisan pada plang cermin terlalu besar, tidak seimbang dengan muatan informasi di dalamnya. Maka kami pun memutuskan untuk menggantinya, dengan menambahkan nama masjid juga agar masyarakat juga semakin merasa sama-sama memiliki sarana jalan umum tersebut. Agar juga merasa perlu merawatnya dalam jangka waktu yang lama.

FASILITAS (INFRASTRUKTUR)

1. Tempat wudhu wanita dan hammam

Pembangunan tempat wudhu dan hammam wanita
Selama kami melaksanakan KKD, aktifitas wudhu dan kebutuhan ke hammam terasa masih terkendala dengan sedikitnya tempat wudhu dan kondisi hammam yang kurang layak pakai, dan hanya satu. Seringkali akhwat harus berpapasan dengan ikhwan dalam penggunaannya.

Maka, dua pekan sebelum KKD berakhir, kami memutuskan untuk melakukan pembangunan keduanya.

Ternyata, pembangunan berjalan cukup lambat hingga melewati hari penutupan KKD. Tidak hanya itu, bahkan juga diperpanjang hingga 1,5 pekan, sehingga laporan KKD pun terhambat penyelesaiannya karena menunggu ketuntasan pembangunan.

2. Tempat wudhu pria. 

Tambahan Tempat Wudhu Pria
Selain itu, pihak DKM juga membuat tambahan tempat wudhu pria. Hal ini untuk mengantisipasi antrian wudhu saat shalat jumat.

Alhamdulillah, berkat bantuan banyak pihak, Masjid DKM Al-Ikhlas di Jatisampurna lebih siap untuk menerima jamaah melaksanakan berbagai kegiatan ibadah di dalamnya.###