Bros dari pita dan kain perca |
Penanggung Jawab Harian:
Amalia Rubianti
-------------------------------------------
Jam menunjukkan pukul 09.55 saat kami tiba di lokasi KKD. Senyum lega terkembang saat kami memasuki pelataran masjid. Ya, kurang 5 menit lagi acara harus dimulai.
Tim pelaksana menyematkan papan nama dan mengambil posisinya masing-masing. Ada yang bertugas di meja registrasi, pembawa acara dan pengisi utama mengambil tempat di bagian terdepan, juru potret menyiapkan kamera, juru tulis dengan papan jalannya, sementara sound-system dan peralatan yang diperlukan juga disiapkan.
Usai mengisi daftar hadir di pelataran masjid, jamaah yang terdiri dari ibu-ibu, remaja putri dan
anak-anak, satu persatu persatu memasuki bagian dalam masjid. Rangkaian acara dibuka oleh Erna, yang bertugas sebagai master of ceremony hari itu. Sebagai permulaan, seluruh hadirin bersama-sama melantunkan Al-Fatihah. Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiyah yang dibawakan oleh
Julia.
Amalia Rubianti
-------------------------------------------
Jam menunjukkan pukul 09.55 saat kami tiba di lokasi KKD. Senyum lega terkembang saat kami memasuki pelataran masjid. Ya, kurang 5 menit lagi acara harus dimulai.
Tim pelaksana menyematkan papan nama dan mengambil posisinya masing-masing. Ada yang bertugas di meja registrasi, pembawa acara dan pengisi utama mengambil tempat di bagian terdepan, juru potret menyiapkan kamera, juru tulis dengan papan jalannya, sementara sound-system dan peralatan yang diperlukan juga disiapkan.
Ustadzah Erna, Pembawa Acara |
Tema tausiyah yang diangkat kali ini berangkat dari kandungan isi Q.S. Al Ashr: Nilai Waktu dalam Kehidupan Orang
Beriman.
Julia mengawali dengan mengajak jamaah melantunkan Q.S. Al-Ashr. Lalu dilanjutkan dengan uraian kandungan isi surat.
Ustadzah Julia |
وَالْعَصْرِ -١-
Demi masa.
Allah سبحانه وتعالى mengawali surat ini dengan sumpah untuk menguatkan berita yang akan disampaikan. Yang dijadikan sumpah adalah waktu ashar, waktu di penghujung yang sebentar lagi akan pergi.
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ -٢-
Sesungguhnya manusia berada dalam
kerugian.
Seluruh manusia, siapapun dia: tua, muda, miskin, kaya. Karena tabiat waktu adalah tidak bisa terulang lagi. Supaya terhindar dari kerugian Allah سبحانه وتعالى memberikan resepnya:
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ -٣-
Kecuali orang yang beriman dan
beramal shalih, saling berpesan dalam kebenaran dan saling berpesan dalam
kesabaran.
"...pentingnya waktu..." |
Untuk mencapai kesempurnaan hidup kita tidak bisa baik
sendiri, pintar sendiri tapi harus bermasyarakat. Mengajak saudara-saudaranya
untuk sama-sama beriman, sama-sama menjadi orang baik, sama-sama menjadi orang
yang selamat.
Hadiah untuk peserta |
Selanjutnya sesi tanya jawab, seorang jamaah, remaja putri bertanya. Setelah Julia menjawab, beliau ganti bertanya dan dijawab, lagi-lag,i oleh seorang jamaah dari remaja putri. Dua hadiah diserahkan untuk Tia dan Indah.
bros kain perca |
Jumlia
menerangkan cara membuat bros dari kain perca sambil menanyakan apa itu kain
perca? Kebanyakan jamaah tidak mengetahui apa itu kain perca, kemudian Jumlia
menjelaskan bahwa kain perca adalah sisa-sisa bahan jahitan yang tidak
terpakai. "...kita berusaha memanfaatkan
barang yang terbuang atau tidak terpakai menjadi barang yang bernilai guna atau
berdaya jual. Penggunaannya tidak hanya untuk bros tapi bisa sebagai bando atau
asesoris baju. Pemasarannya bisa ke toko asesoris, teman-teman pengajian atau
teman sekolah..." tutur Jumlia.
Jika
menggunakan bahan dasar kain perca tidak membutuhkan banyak modal, membuat bros
dengan bahan dasar pita membutuhkan modal Rp 2.700 dan dapat dijual Rp 5.000 setiap
brosnya, papar Lia. Kemudian jamaah dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama
di sayap kanan dipandu oleh Jumlia dan di sayap kiri dipandu oleh Lia.
jadilah sebuah bros. Beberapa anak sangat antusias, ada yang menyelesaikan 3 buah bros dalam waktu singkat. Kemudian dipasang dikerudungnya.
Setelah menyelesaikan bros dengan bahan dasar pita kemudian beralih ke pembuatan bros dengan bahan dasar kain perca. Sekali pertemuan ada keterampilan dengan 2 bahan dasar yang berbeda dapat dikuasai, itulah harapannya.
Menjelang waktu dzuhur jamaah berpindah tempat ke pelataran masjid, setelah adzan berkumandang, sebagian bergegas melaksanakan sholat dzuhur sebagian lagi menyelesaikan
Tim Pelaksana dan Warga |
Matahari
telah condong ke barat, Erna sebagai pembawa acara menutup kegiatan KKD hari kedua dengan ucapan terima kasih kepada jamaah dan diakhiri dengan sama-sama
membaca doa kafaratul majelis.###
No comments:
Post a Comment