Tuesday, April 15, 2014

HARI KE-5: Remaja Muslim, Remaja Mandiri

Tilawah dan Sari Tilawah
Penanggung Jawab Harian: 
Sari Ernawati

-------------------------------------

Acara KKD  tanggal 6 April 2014, bertempat di masjid di wilayah Jati Sampurna  dimulai pada pukul 13.35. Diawali dengan pembacaan tilawah oleh Dian Agusta dan sari tilawah dibacakan oleh Retno Wulansari. Acara dihadiri 33 orang dari ibu-ibu serta 15 orang remaja.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan ceramah untuk remaja pukul 13.50 oleh Ernawati dengan judul Who Am I. Ceramah diawali dengan dua buah tayangan film melalui layar LCD. Yang pertama, mengenai seorang yang sakaw, tidak sadar karena pengaruh narkoba, dan yang kedua, orang yang sedang khusyuk beribadah

Persiapan Sesi Remaja Mandiri
Film orang yang sakau, menggambarkan orang yang tidak tahu tujuan hidup. Sehingga melakukan perbuatan yang mengikuti hawa nafsunya, serta tidak peduli dengan dirinya sendiri serta masa depannya. 

Sedangkan tayangan yang menampilkan orang yang sedang beribadah, menggambarkan orang yang tahu potensi dirinya, memahami keberadaan dirinya merupakan anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Dia memiliki motivasi untuk jadi yang terbaik dan bersyukur atas semua anugerah yang telah Allah تعالى berikan kepadanya.
             
Terjemah Film Muslimah Amerika
Selanjutnya, Ernawati memaparkan sebuah film yang mengisahkan seorang muslimah mualaf dari Dallas AS, yang masuk Islam pada bulan Mei 2007. Ketika masih kecil dia dibaptis sebagai seorang Kristen. Dan ketika dewasa ia bekerja sebagai seorang model. Dalam hatinya ia merasakan bahwa ia tersesat dan membutuhkan sesuatu untuk hidup secara normal.
                    
Ketertarikannya terhadap ajaran Islam, diawali ketika ia melihat di media sosial You Tube, dan menemukan pelajaran-pelajaran tentang Islam. Hingga akhirnya ia menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan serta kegelisahannya selama ini. Ia menjadi muslimah dan tidak ingin hanya disebut punya agama. Tetapi bertekad untuk merubah seluruh hidupnya sesuai dengan ajaran Islam. Dan tidak mau lagi menengok ke belakang.

Remaja Mandiri
      Kepribadian seorang muslim sedikit banyak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti entrtainment, media masa, lingkungan sekolah, organisasi, teknologi, teman serta keluarga. Sejatinya seorang muslim memiliki daya imunitas terhadap lingkungan yang berpengaruh buruk terhadap kepribadiannya. Seperti seekor ikan yang ada di lautan, meskipun airnya asin, namun ikannya tidak asin. 

Hadiah
Ketika penayangan sebuah film yang menceritakan tentang pendaki gunung yang harus mengambil keputusan untuk memotong tali yang menghubungkan dengan orang yang ada dibawahnya. Karena jika tali tidak dipotong, seluruh pendaki yang ada di atasnya akan mati.
Ernawati melontarkan pertanyaan dan menanyakan pendapat dari remaja yang hadir. Ternyata ada dua anak yang berani mengemukakan pendapat yaitu Eneng dan Indah. Mereka mengemukakan pendapatnya dengan baik dan mendapat
doorprice.

Pojok Kreasi Anak
Sementara itu, Amalia membimbing 9 anak balita di pelataran masjid mewarnai gambar.  Beberapa mereka baru mengenal kegiatan mewarnai, dan tampaknya mereka sangat menikmati

Belajar Baca Al-Qur'an
Anggota Tim Pelaksana lainnya mengajari ibu-ibu membaca Al-Qur'an.  Mereka dibagi menjadi empat kelompok, dibimbing Dian, Selena, Julia dan Nanin.  Selain membaca huruf hijaiyyah, mereka juga belajar membetulkan bacaan Al-Fatihah.

Pentingnya Membaca
Nesia mulai menyampaikan materinya pada pukul 14.50, dengan melontarkan 3 pertanyaan: 
 Siapa yang hari ini sudah membaca Al Qur’an?
Siapa yang ahri ini sudah membaca koran?
Siapa yang hari ini sudah membaca sms?

Koran Republika hari ini ( 6 April 2014), SBY tak penuhi panggilan BAWASLU. Koran selalu memberitakan peristiwa-peristiwa yang menarik dan sensasional, terutama di headline-nya. Dan ini perlu disimak meskipun hanya sekedar membaca judul atau paragraf pengantarnya saja.

Membaca dalam Al Qur’an terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-7. Diawali dengan perintah untuk membaca. Ayat 1,  إقرأ.  Perintah membaca menggambarkan bahwa seorang muslim harus pandai rajin membaca sekaligus menulis.

Gemar Membaca a la Jepang
Dilanjutkan tentang tayangan video dalam bahasa Arab tentang kebiasaan membaca di Jepang. Terlihat bagaimana orang-orang Jepang sangat gemar membaca. Ketika di dalam kereta api, di stasiun, di jalan terlihat bagaimana mereka sangat antusias membaca. Bahkan ada finding machine yang dapat digunakan untuk membeli buku, bukan makanan atau minuman. Di depan sebuah perpustakaan Jepang, ada sebuah patung seorang anak yang sedang menggendong kayu bakar sambil membaca sebuah buku.
                    
Namun jika dibandingkan dengan di negara Arab dimana diturunkan Al Qur’an dengan perintah membaca, sangat berbeda kondisinya. Terlihat di dalam bis kota, tidak nampak orang yang sedang membaca. Mereka terlihat ada yang asyik mengobrol, ada yang bengong atau hanya sekedar memperhatikan jalanan.
                    
Nesia mengajak hadirin untuk gemar membaca, karena suatu umat akan mulia karena gemar membaca. Lalu disampaikan juga tentang seorang Russel Sander, seorang penulis dan motivator. Russel menyampaikan, 5 tahun lalu hanya 3 % yang datang ke toko buku. Dan hanya 42 % saja lulusan universitas yang tetap membaca.
                  
Bill Clinton seorang mantan presiden Amerika, membaca 300 buku pada tahun 1992, yakni ketika ia kalah dalam pemilu. Ia mengisi hari-hari kekalahannya dengan membaca dan membaca. Berbeda dengan di Indonesia, ketika seorang gagal menjadi anggota legislatif berakibat stres dan masuk rumah sakit jiwa. Kalau ingin menghindari kegagalan, maka harus banyak membaca.
                   
Terakhir ditayangkan mengenai seorang pendeta bernama Terry Jones yang pernah berambisi membakar Al-Qur’an. Ia berusaha mempropaganda warga New York untuk membenci Islam. Namun usahanya mengalami kegagalan. Ia gagal membodohi rakyat Amerika. Inilah salah satu cermin sederhana perbedaan masyarakat yang gemar membaca dan tidak. Yang gemar membaca biasanya tidak mudah dibodohi. 

Lomba Remaja
Selesai salat ashar, diadakan kuis untuk remaja yang diikuti oleh 5 kelompok peserta. Mereka diminta untuk menyusun gambar dengan narasinya. Hanya satu kelompok yang sedikit kesalahannya. Dan menjadi juara pertama yaitu kelompok 2. Ditawarkan bagi siapa yang berani mempresentasikan kembali akan mendapat hadiah. 

Hadiah Lomba Remaja
Seorang remaja bernama Indah menyampaikan pemikirannya dan menjadi pemenang. Peserta lain yang berani tampil juga bernama Iyas.

Acara ditutup dengan pembacaan do’a. 

Setelah itu ada acara tambahan, yakni terkait dengan rencana pengadaan perpustakaan untuk masjid. Urgensi perpustakaan semakin terasa karena besarnya manfaat membaca sementara buku tidak selalu mudah didapatkan. Para remaja yang masih berkumpul diminta untuk menjadi pengelola. Mereka dilatih untuk memberi label pada buku-buku yang sudah terkumpul dan menyampulnya dengan plastik agar tidak cepat rusak. 

Selain itu, Ketuga DKM, Rohadi, bersama adiknya, Rohani, yang merupakan ketua mejalis taklim ibu-ibu, juga membantu inventarisasi beberapa barang baru untuk masjid. Di antaranya adalah 20 meja kecil untuk belajar dan 15 buah Al-Qur'an sumbangan dari majelis taklim ibu-ibu di Citra Gran. 

###

No comments:

Post a Comment