Saturday, April 26, 2014

HARI KE-7: Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Aneka Lomba, Pembagian Sembako, Kunjungan ke Warga

Registrasi
Penanggung Jawab Harian: Dian
------

Sinar mentari sudah menyilaukan mata ketika saya bersama Mira, Nanin dan Far' ah (putri Nanin), meluncur membelah kelengangan pagi menuju lokasi KKD pada pukul 6.15. Kami berangkat dari Jl. Ayat, Pondok Gede menembus tol yang sepi, dan sampai di Masjid Al-Ikhlas jam 6.47. Kami adalah kloter yang pertama tiba. Alhamdulillah.

Terbayang di benak saya agenda acara yang padat hari itu, dan sudah beberapa hari terencana dalam untuk mengatur waktu antara tugas kkd dan tugas yang lain. Antara menjadi penanggung jawab sebagian makanan ringan yang harus siap lebih pagi, penanggung jawab harian,  penanggung jawab acara, pembawa acara, penanggung jawab pembagian sembako dan berkunjung ke rumah warga sekitar masjid... Ya Rabb, kemudahan hanyalah milik-Mu, jadikan semuanya mudah dan Engkau rida dengan semua yang kami lakukan.

Persiapan tempat dan permintaan sekretaris kkd, Nesia, untuk mengirim rundown acara, terhenti dengan insiden kecil. Cucu dari kakak ketua DKM, Rohadi, yang melepaskan hajat di sayap kiri masjid. Najis berceceran... Sudah mengingatkan orangtuanya, tapi karena tidak ada yang merespon, jadilah awal pagi itu dimulai dengan aksi mensucikan masjid dari najis..

Selanjutnya satu persatu anggota tim pelaksana hadir. Sari, Nesia, Retno, Jumlia , Amalia, Erna. Lalu tim mengatur tempat pengobatan gratis, di sayap kanan teras masjid, berurutan dari meja registrasi, meja pengukuran tekanan darah, lalu tempat pengukuran berat badan, kemudian meja tebus resep dan meja konsultasi dokter.

Bagian Pemeriksaan
Sementara di sayap kiri teras masjid digelar tempat registrasi lomba dan pemutaran film. Bagian dalam masjid dijadikan sebagai tempat lomba mewarnai dan lomba baca Al-Qur'an.

Mira menggawangi registrasi dewasa yang selanjutnya dibantu Selena yang meski masih kurang sehat bergabung belakangan. Sementara Sari, Nanin, Erna registrasi anak-anak dan remaja.

Pendokumentasian Pembukaan
oleh Andi Muhyiddin
Pukul 8.02 saya membuka acara di dalam masjid. Mundur 22 menit dari rencana karena menunggu kehadiran peserta agar lebih banyak. Ustadzah Ummi lalu memimpin pembukaan acara dengan doa untuk semua yang hadir dan Tim Pelaksana agar lancar dan sukses. Beliau melanjutkan dengan memimpin pembacaan Al-Fatihah bersama.

Sedikit berbeda dengan pembukaan acara KKD sebelumnya, pada kali ini dilakukan penyerahan secara simbolis perpustakaan kepada ketua DKM, Rohadi. Perpustkaan ini terdiri atas 173 buku dan sudah diinventarisasi Nesia, Selena, bersama remaja masjid.

Selanjutnya adalah penyerahan simbolis mukenah untuk masjid Al-Ikhlas yang diwakilkan oleh ketua tim pelaksana, Retno, kepada ketua majelis ibu-ibu Masjid Al-Ikhlas, Rohani.

Pengarahan Lomba
Pembukaan acara tersebut diakhiri dengan pengumuman tata cara lomba oleh Ernawati dan Nanin, yang sekaligus menginformasikan agar semua peserta kumpul kembali jam 1000.-10.30 untuk pengumuman peserta lomba terbaik, penyerahan hadiah, kenang-kenangan dan penutupan.

Pengobatan gratis dimulai sejak pukul 08:15. Dokter Endi dan tim takaful yang terdiri atas dua orang. Salah seoarang petugas, Juarti, bertugas di bagian obat. Satu orang lagi bernama Bahrul, bertugas di bagian pengukuran tekanan darah. 

Pemeriksaan Pasien
Tim Pelaksana aktif turut membantu pemeriksaan. Jumlia di bagian data pasien, Amalia di bagian penimbangan berat badan, Retno dan Nesia di bagian tensi.


Lomba Menggambar
Pada pukul 08:26 saya menyerahkan acara dalam masjid kepada penanggung jawab lomba, Ernawati. Lomba menggambar diikuti 11 anak dengan usia tk dan SD kelas 1.

Mereka mewarnai gambar katak besar. Selain itu, di lomba bacaan surat pendek, ada 10 anak usia kls 1-2 SD yang berpartisipasi. Ssurat yang dilombakan adalah dari Al-Maun sampai dengan An-Naas. Saya lalu beralih ke bagian sembako, menerima kupon bertanda sembako dibantu Rohani, dan menyerahkan sembako yang terdiri atas 3 kg beras, 1kg gula, 1 liter minyak goreng, sekaleng susu kental manis, sebungkus mie kering, dan sekotak teh celup. Paket sembako ini diberikan kepada 32 lansia dan 9 anak yatim. 

Menunggu Giliran
Suasana di teras masjid riuh oleh remaja putri yang menunggu pelaksanaan lomba "Ranking 1", juga ibu-ibu yang menunggu giliran diperiksa.

Tepat pada pukul 09:20, lomba mewarnai dan  baca Al-Qur'an sudah selesai. Giliran anak-anak remaja yang mendapat kesempatan saling mengadu pengetahuan dalam lomba ranking 1.

Peserta hanya menunjukkan kertas yang bertuliskan B atau S untuk setiap pertanyaan benar-salah. Banyak yang salah memahami pertanyaan, entah karena grogi atau lupa. Misalnya, untuk pernyataan "Salah satu yang membatalkan puasa adalah menangis," banyak yang mengangkat kertas berhuruf "B" yang berarti pernyataan itu benar. Ada sekitar 10 pertanyaan yang menyisakan 3 orang di akhir soal ke 10.

Kunjungan ke Warga
Alhamdulillah , sambil menunggu juri merekap nilai, jam 09:50 saya, Nanin, Nesia, dan Julia diantar Rohani ke rumah warga sekitar, ditemani Andi, adik Nesia, yang bertugas mendokumentasikan dalam bentuk video.

Engkong dan Sumiati
Kami berkunjung ke rumah Engkong, seorang kakek berusia 82 tahun. Ia tinggal bersama anaknya, Sumiati. Mereka tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana, terdiri dari dua ruangan. Ruang depan berfungsi sebagai ruang tidur merangkap ruang penerimaan tamu. Ruang berikutnya adalah dapur dan kamar mandi. Engkong kena stroke setahun sebelumnya, tidak bisa jalan. Adapun Nenek Sumiati, mengidap diabetes. Ia membungkus telapak kakinya dengan serbet. Keduanya tidak bekerja karena keterbatasan fisik, yang membuat kami berpikir bagaimana mereka menghidupi diri mereka. Semoga keberkahan Allah limpahkan pada kakek nenek ini.

Nenek Meenah
Rumah kedua yang kami kunjungi adalah rumah Nenek Menah. Seorang janda dengan 6 orang anak. Ia adalah seorang pengrajin kipas bambu. Suaminya sudah wafat beberapa tahun sebelumnya, dan suaminya dahulu juga pengrajin kipas bambu yang biasa digunakan tukang sate.  Nenek Menah yang masih terlihat kecantikan masa mudanya ini bercerita dengan ceria dalam bahasa Sunda, tentang kipas bambunya yang dihargai orang empat ribu rupiah setiap 10 lembarnya. Jika hatinya sedang tenang ia bisa membuat 10-12 kipas sehari, tapi kalau sedang sedih karena mengenang suaminya, ia hanya bisa membuat tiga di antara derai air mata.

Kunjungan ke rumah warga harus kami akhiri, karena teman-teman di masjid sudah mengirimkan pesan berkali-kali agar segera kembali untuk mengikuti pengumuman para pemenang dan pembagian hadiah.

Pengumuman Pemenang
Jam menunjukkan pukul 10.15 ketika pengumuman para pemenang dimulai. Peserta mewarnai terbaik pertama, kedua dan ketiga adalah Karina, Bunga dan Angga. Adapun untuk lomba surat pendek, pemenangnya adalah Zulfa, Akbar dan Ade. Sedangkan lomba "Rangking 1" diraih olehTrengginas.

Juri lomba menyerahkan hadiah bagi para pemenang. Namun, tim pelaksana juga menyiapkan suvenir untuk semua peserta, berupa alat tulis.

Pemenang lomba menggambar.
Ditengah acara penyerahan hadiah, saya diberitahu oleh salah satu bapak-bapak yang hadir bahwa juara pertama bacaan Al-Qur'an, Zulfa, mempunyai banyak hafalan Al-Qur'an.  Beliau minta agar Zulfa bisa tampil, untuk memotivasi dirinya dan hadirin yang hadir agar semangat menghafal Al-Quran. 

Sebelum Zulfa tampil, terlebih dulu ada sesi foto bersama tim pelaksana dan tim takaful, DKM Al-Ikhlas, dan fotografer. Juga ada sesi pemberian tanda mata kepada tim takaful.

Foto Bersama
Setelah itu Zulfa tampil dengan bersahaja melantunkan hafalan surat An Nuur dari ayat 35-40, lancar, tajwid benar dan mad nyaris sempurna. Semoga ke depan semakin fasih bacaannya.

Ayah Zulfa lalu berbagi pengalaman mengajarkan putrinya menghafal. Luar biasa, maha suci Allah yang memberi dorongan seorang Zainuddin, marbot masjid, mampu mengajarkan putrinya hingga hafal juz 30, dan beberapa surat lainnya, seperti al Waqiah, ArRahman dan AnNuur. Semoga bisa diikuti oleh orangtua yang lain.

Acara diakhiri dengan doa penutup oleh Nurrohman, guru remaja Masjid Al-Ikhlas, dan majelis ditutup dengan doa kafaratul majelis, tepat pada pukul 10.57.

Alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana, lancar , Allah mudahkan semua anggota tim pelaksana untuk bersinergi, bekerja sama dan sigap. Bisa dikatakan tidak ada kendala.

Selanjutnya tim pelaksana berbenah dan makan siang bersama. Masih ada acara tambahan, yaitu penyerahan sebagian dana perbaikan infrastruktur masjid senilai 5 juta rupiah kepada DKM majsid, Rohadi.

Jam 11.30 tim kkd meninggalkan Masjid Al-Ikhlas, dengan rasa syukur, Alhamdulillah ya Allah, Engkaulah yang memudahkan semua urusan kami. Jadikan semua itu menjadi tabungan amal sholeh kami, di akhirat kelak. ###

No comments:

Post a Comment