Selena Madini
----
Prosesi Penutupan |
Persiapan Makan Siang Bersama |
Nanin mulai bersiap-siap untuk membawakan acara, Retno menyiapkan pidato sambutan. Tak kurang repotnya, ketua majelis taklim ibu-ibu Al-Ikhlas, Rohani, serta beberapa anak remaja dan ibu-ibu lainnya berdatangan membawa bakul dan baskom-baskom berisi makanan. Mereka memasaknya sejak jam 3 pagi untuk acara makan siang bersama. Masya Allah.
"Gimana KKD di mata ibu-ibu?" |
Ketua DKM dan Dosen Pembimbing |
Cermin Tikungan |
Kesan dan Pesan |
Tilawah |
Sambutan Ketua DKM |
Sambutan Ketua KKD |
Hal selanjutnya yang disampaikan pada kata sambutan oleh ketua KKD adalah kilas balik kerja yang telah dilakukan dan bantuan yang telah diberikan. Tak lupa ketua KKD juga menyampaikan maaf atas kemungkinan yang tidak menyenangkan selama ini. Retno kemudian menutup sambutan ini dengan membaca bismillah sebagai tanda diresmikannya penyerahan segala bantuan.
Sambutan Dosen Pembimbing |
"Seberapa kenal?" |
Ternyata Ustadz mengadakan dialog interaktif terhadap warga mengenai pengenalan baik dari warga terhadap kami, maupun kami terhadap warga. Satu persatu nama kami ditanyakan kepada warga apakah mereka kenal, dan juga ditanya mengenai apa tentang kami yang mereka kenal. Hasilnya adalah bahwa mereka lebih kenal terhadap ketua ketimbang yang lain, walaupun beberapa dari kami ada yang mereka kenal nama, suara dan kadang karakter. Namun satu hal yang menghibur adalah bahwa sebelumnya ketika ditanya apakah mereka senang dengan kedatangan kami, spontan mereka menjawab senang. Akhirnya sesi yang mengkhawatirkan inipun berlalu.
Bingkisan |
Hidangan dari Warga. |
Bazar Murah Meriah |
"Ini bonekaku..." |
Antusias Membeli |
Sebagian ibu-ibu yang telah selesai belanja di lokasi bazar kembali ke mesjid untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan. Kami pun makan bersama dengan warga dalam suasana yang lebih santai. Sementara ibu-ibu yang lain masih sibuk di lokasi bazaar memilih-milih. Sehingga makan siang tidak sekaligus bersama-sama, namun bergantian.
Akhirnya, pada pukul 13.30 kami pun berkemas-kemas pulang. Sebelum pulang kami sempatkan ke rumah Pak RW 007 untuk pamit dan mengantarkan bingkisan. Namun, karena Pak RW dan istri tidak di tempat, kamipun memanfaatkan waktu sambil menuju kendaraan berputar melihat lokasi sekitar masjid.
Terdapat banyak losmen ataupun kontrakan petakan yang menurut Retno, ketua KKD yang tinggal di seberang lokasi, juga Pak Rohadi, ketua DKM Al-Ikhlas, banyak dihuni wanita tunasusila dan berpraktek di beberapa bangunan sekitar masjid. Sungguh ini merupakan tantangan dakwah yang tidak mudah bagi siapapun yang akan meneruskan kegiatan KKD kami ini. Terbayang wajah ibu-ibu yang dengan antusias mendengarkan taklim selama ini serta anak-anak yang masih bersih dari pengaruh buruk.
Semoga Allah memberikan kekuatan bagi kita semua untuk tidak berhenti sampai di sini dalam berdakwah di sini dan di manapun sesuai kemampuan masing-masing agar kita semua termasuk orang yang dimudahkan hisabnya bahkan mungkin termasuk yang tidak dihisab. Amiiin ya Allah…###
No comments:
Post a Comment